Himpunan Mahasiswa Bulukumba (HMB Se Jabodetabek)

Gambar: IKADIP Mereka hanya bisa duduk diam tak berkata seperti sang tembok dengan hiasannya. Masih terngiang jelas dalam ingatan mereka sedikit cercaan dan hinaan padanya karena mereka hanyalah siswa/i miskin dengan pakaian lusuhnya yang setiap hari berjongkok di pojok toko pinggir jalan sambil mengais reziki. Yang digenggamnya itu berisikan plastik bekas. Begitulah cara mereka menyambung hidup. Bahkan, tak jarang kita temui, anak seusia mereka menjadi bagian tanggungjawab dalam keluarga. Sedikit untung 2 ribu perkilonya untuk membeli sebuah buku yang terkadang tidak di baca oleh orang yang mampu. Sebut saja seperti dua bocah yang berseragam cokelat yang ditemaninya berpapasan, terlihat kedua bocah itu cuek saja melihat ke Lima anak seusianya berjalan tanpa alas. pakaian mereka mulai terlihat luntur, kumuh menemani malamnya yang syahdu. Motor demi motor berlalu, mobil demi mobil berlalu. Dan mereka pun sabar menunggu, berharap dari sekian banyak kendaraan yang berlalu l

                                                                            Gambar:  Ikhwan Al Faiz                                                            Jakarta, HMB (01/05/2017)-Hari buruh lahir dari rentetan perjuangan para pekerja yang memperjuangkan hak-hak mereka saat kapitalisme tumbuh dan berkembang. Sebelumnya, masa orde baru, hari buruh tidak lagi diperingati di indonesia, dan sejak saat itu, 1 mei bukan lagi merupakan hari libur nasional untuk memperingati peranan buruh dalam masyarakat dan ekonomi. Dimana keberhasilan dan andil para pekerja dan buruh atas kemajuan ekonomi dan sosial di seluruh dunia . Hal ini disebakan karena gerakan buruh digabungkan dengan gerakan dan paham komunis yang sejak G30S pada tahun 1965. Menurut wikipedia, pada masa soeharto berkuasa, aksi untuk peringatakn may day masuk dalam kategori aktivis subversif, karena may day selalu dikonotasikan dengan idiologi komunis. Konotasi tersebut jelas tidak benar, karena mayoritas neg

Masa depan bangsa ada di tangan pemuda. Jika pemudanya baik pemudanya akan jadi maju bangsanya. Tetapi, jika buruk pemudanya hancurlah bangsanya. Pemuda diidentik dengan gerakan progresif, penuh gagasan ide dan kreativitas. Sejumlah potensi positif itu merupakan aset penting bagi  kemajuan negara. Dalam jiwa mereka terdapat masa depan bangsa yang berkemajuan. Tetapi potensi dan bakat tetap akan disembunyi, tidak berkembang, dan menjadi  disorientasi jika tidak ada peran aktif dari semua pihak. Pemuda sebagai bagian terbesar masyarakat dijamin oleh konstitusi UUD 1945 atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta hak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesehatan umat manusia. Negara Indonesia adalah negara yang kaya sumber daya alam. Namun, kekayaan yang dimiliki belum mampu mensejahterakan rakyatnya secara adil dan merata

Himpunan Mahasiswa Bulukumba (HMB Se Jabodetabek) Visi, Misi dan Tujuan Visi: Terbentuknya wadah kelembagaan daerah yang berkarakter, unggul dalam kesadaran religiusitas, cakap terhadap realitas sosial dan integral terhadap integritas moral serta mempererat jiwa kekeluargaan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ukhuwah Misi: 1. Mengembangkan intelektual mahasiswa serta kesadaran terhadap realitas sosial 2. Menjalin wadah kekeluargaan antar mahasiswa asal Bulukumba 3. Merumuskan program yang mengandung nilai-nilai kebudayaan demi terwujudnya kesadaran mahasiswa terhadap  lingkungan sosial 4. Mencetak para mahasiswa yang berdaya saing. Tujuan: 1. Menyalurkan dan mengembangkan potensi sumber daya alam yang ada pada kegiatan yang nyata. 2. Sebagai tempat atau sarana untuk berinteraksi berbagai organisasi mahasiswa di daerah, organisasi pemerintah dan non-pemeritah 3. Memberikan ruang silaturahmi antar mahasiswa bulukumba 4. Mampu berkontribusi dalam segala hal  demi mewujud